Friday 23 November 2012
Bank Dunia mengingatkan negara-negara berkembang agar bersiap menghadapi periode panjang volatilitas perekonomian global. Negara-negara ini diharapkan mempersiapkan strategi pembangunan jangka menengah dalam masa-masa penuh tantangan tersebut.

Hal tersebut disampaikan Bank Dunia dalam Laporan terbarunya, Global Economics Prospect Tengah Tahun.
"Pasar modal dunia dan sentimen investor kemungkinan akan tetap fluktuatif dalam jangka menengah. Hal ini membuat kebijakan jangka menengah sulit dibuat," kata Hans Timmer, Director of Development Prospect Bank Dunia.

Timmer menyarankan, dalam situasi seperti saat ini, negara berkembang seharusnya fokus dalam upaya reformasi serta investasi infrastruktur. Langkah tersebut dianggap lebih baik dibandingkan membuat reaksi menghadapi perubahan situasi internasional dari hari ke hari.

Menguatnya ketidakpastian diyakini bakal membuat sebuah negara terpaksa memotong anggaran, munculnya deleverage pada bisnis perbankan, dan hambatan-hambatan lain terkait pertumbuhan negara berkembang.

Akibatnya, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini relatif melemah di kisaran 5,3 persen. Namun, setahun berikutnya atau pada 2013, ekonomi dunia akan kembali tumbuh ke level 5,9 persen dan 6 persen pada 2014.

Pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara berpendapatan tinggi selama 2012 hingga 2013, juga diperkirakan bergerak minimal di level 1,4, 1,9, dan 2,3 persen. Secara keseluruhan, produk domestik bruto (PDB) dunia pada tahun ini diyakini akan tumbuh 2,5 persen.

Di antara kondisi perekonomian yang penuh ketidakpastian tersebut, Bank Dunia memperkirakan sebanyak 29 negara di dunia bakal mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi dalam kurun waktu 2013 hingga 2014.
Dari jumlah itu, sebanyak 16 negara berada di Afrika, 7 negara Asia Tenggara, 3 negara Asia Tengah, 2 negara Amerika Selatan, dan satu negara berasal dari Timur Tengah. Sebanyak 9 negara mengandalkan minyak sebagai ekspor utama, sedangkan 5 lima negara tergantung pada ekspor emas dan permata.
Bahkan, 5 negara justru mengandalkan pariwisata sebagai industri utama penopang perekonomian. Sementara itu, lima negara ditopang sektor agrikultur untuk menunjang pertumbuhan ekonominya. Uniknya, dari 29 negara tersebut, hanya tiga yang merupakan anggota G-20. 
Berikut 10 besar negara dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi tertinggi, seperti dikutip laman businessinsider:
1. IrakNegara yang mayoritas ekonominya bergantung pada ekspor minyak ini menempati peringkat pertama pertumbuhan PDB tertinggi. Hasil ekspor minyak ini mengontribusi 90 persen pendapatan negara.

Irak saat ini dalam tahap pembangunan kembali setelah invasi AS beberapa tahun lalu. Sektor konstruksi juga ikut menjadi penopang utama perekonomian negara ini.

Proyeksi pertumbuhan PDB:
2012: 11,1 persen
2013: 13,1 persen
2014: 11 persen

2. Sierra Leone
Ekonomi Sierra Leone terutama didorong oleh melimpahnya sumber daya alam. Sektor pertambangan menjadi industri besar negara ini. Hampir separuh ekspor Sierra Leone berupa batu permata.

Proyeksi pertumbuhan PDB:
2012: 44,5 persen
2013: 11,1 persen
2014: 7,6 persen

3. China
China baru saja mengalahkan Jepang sebagai negara dengan ekonomi terbesar ketiga dunia. Negeri Tirai Bambu ini juga menjadi eksportir terbesar dunia di berbagai sektor industri. Selain itu, sektor utama pendukung ekonomi termasuk barang-barang konsumsi dan bahan baku.

Proyeksi pertumbuhan PDB:
2012: 8,2 persen
2013: 8,6 persen
2014: 8,4 persen

4. Laos
Ekonomi Laos tumbuh pesat, meskipun dari tingkat yang sangat rendah. Penopang pertumbuhan ekonomi negara ASEAN ini dipicu investasi asing dan infrastruktur. Pertanian menyumbang hampir 30 persen dari PDB.

Proyeksi pertumbuhan PDB:
2012: 8,2 persen
2013: 7,6 persen
2014: 7,4 persen

5. MozambikEkonomi Mozambik sangat tergantung pada harga aluminium. Produk logam hampir menyumbang sepertiga dari ekspor negara itu. Sedangkan pertanian mengontribusi hampir 30 persen dari PDB.

Proyeksi pertumbuhan PDB:
2012: 6,7 persen
2013: 7,2 persen
2014: 7,8 persen

6. Rwanda
Meskipun sangat miskin, Rwanda memiliki bisnis sektor jasa yang sedang berkembang. Bahkan, sektor ini mampu menyumbang lebih dari setengah dari PDB negara itu. Namun, hampir 90 persen penduduk bergelut di sektor pertanian.

Proyeksi pertumbuhan PDB:
2012: 7,2 persen
2013: 7,5 persen
2014: 7,2 persen

7. Ethiopia
Seperti banyak negara miskin di Afrika, ekonomi Ethiopia sebagian besar juga didorong oleh sektor pertanian. Kontribusinya mencapai 41 persen PDB. Pemerintah telah menarik investasi asing cukup besar ke sektor ini dan manufaktur dalam beberapa tahun terakhir.

Proyeksi pertumbuhan PDB:
2012: 7,7 persen
2013: 7,2 persen
2014: 7,8 persen

8. Uganda
Sektor pertanian, terutama tanaman kopi, menyumbang mayoritas ekspor negara itu. Selain kopi, ekspor minyak bakal menjadi ladang untuk mengambil porsi terbesar penopang ekonomi negara Afrika itu.

Proyeksi pertumbuhan PDB:
2012: 4 persen
2013: 7 persen
2014: 7,3 persen

9. Angola
Angola adalah salah satu anggota terbaru Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Sumber daya minyak yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi merupakan penyumbang 85 persen dari PDB negara itu.

Proyeksi pertumbuhan PDB:
2012: 8,1 persen
2013: 7,4 persen
2014: 6,8 persen

10. Haiti
Ekonomi Haiti diguncang pada 2010 oleh gempa besar. Sejak saat itu, bantuan asing dikerahkan untuk membantu pembangunan kembali negara itu. Dana yang dibawa masuk pekerja asal Haiti dari luar negeri menyumbang 20 persen dari PDB, sedangkan industri garmen merupakan penopang 10 persen PDB.

Proyeksi pertumbuhan PDB:
2012: 7,3 persen
2013: 7,1 persen
2014: 6,9 persen

0 komentar:

Abrar Rabani. Powered by Blogger.
 
;